Kesalahpahaman ilmiah yang dimiliki siswa
diketahui menghambat penerimaan yang tepat dan ion terpadu pengetahuan atau
keterampilan baru. Kesalahpahaman ini adalah struktur kognitif yang mengikat
yang tidak sesuai dengan apa yang diketahui secara ilmiah benar. kini akan menjelaskan
proses diagnosa kemampuan dan kebutuhan siswa secara kuantitatif dalam rangka
untuk meresepkan kegiatan pembelajaran yang diperlukan melalui penggunaan Kepastian
Indeks Response (CRI).
CRI (certainly
of response index)
Kepastian Indeks Response (CRI) digunakan
dalam ilmu-ilmu sosial, terutama di survei, di mana responden diminta untuk memberikan
tingkat kepastian ia memiliki kemampuan sendiri untuk memilih dan memanfaatkan mapan pengetahuan,
konsep atau hukum untuk tiba di jawabannya. The CRI didasarkan pada beberapa skala. Sebagai contoh, skala enam poin (0-5) di mana 0 berarti tidak ada
pengetahuan (Totalmenebak) metode atau hukum yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tertentu
sementara 5 menunjukkan lengkap keyakinan dalam pengetahuan tentang prinsip-prinsip
dan hukum diperlukan untuk sampai pada jawaban yang dipilih. Metodologi yang
disajikan di sini didasarkan pada makalah yang ditulis pada Kesalahpahaman dan
Kepastian Indeks Response (CRI) oleh Hasan, Bagayoko dan Kelly (1999).
Keputusan matriks untuk individu siswa dan untuk
pertanyaan yang diberikan.
|
Low CRI
(<2 o:p="">2>
|
Tinggi CRI
(> = 2.5)
Benar
Jawaban
Jawaban
yang benar dan CRI rendah - Kurangnya pengetahuan (menebak beruntung)
Jawaban
yang benar dan tinggi CRI - Pengetahuan tentang konsep yang benar
Jawaban
Salah
Jawaban
yang salah dan CRI rendah - Kurangnya pengetahuan
Jawaban
yang salah dan tinggi CRI - Kesalahpahaman
Keputusan matriks untuk sekelompok mahasiswa s (kelas)
dan untuk pertanyaan yang diberikan.
|
Low CRI
(<2 o:p="">2>
|
Tinggi CRI
(> = 2.5)
Benar
Jawaban
Jawaban
yang benar dan rata-rata rendah CRI - Kurangnya pengetahuan (menebak
beruntung)
Jawaban
yang benar dan rata-rata CRI tinggi - Pengetahuan tentang konsep yang benar
Jawaban
Salah
Jawaban
yang salah dan rata-rata rendah CRI - Kurangnya pengetahuan
Jawaban
yang salah dan rata-rata CRI tinggi - Kesalahpahaman
Langkah pertama adalah untuk menciptakan
sebuah platform pembelajaran berbasis web dengan menggunakan Wikispaces yang
menggabungkan materi pelajaran untuk men-download dan belajar dengan siswa
serta embedding video bagi siswa untuk bantuan pemahaman (Gambar 1). Siswa juga ditugaskan
untuk menjawab 10 pertanyaan pilihan ganda. Selain itu, siswa diminta untuk memilih
tingkat kepercayaan bahwa mereka telah menjawab dengan benar untuk setiap
pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan yang dijawab, para siswa harus memilih kepastian
jawaban mereka dengan menggunakan:
(0-Benar-benar menebak jawabannya, 1-Hampir menebak, 2-Tidak yakin, 3 -
Tentu, 4-Hampir pasti, 5-Tertentu)
Gambar. 1
Hasil dari jawaban dan CRI ditangkap ke Excel worksheet (Gambar 2) dan
diolah dengan menggunakan Google Formulir (Gambar 3).
Gambar. 2
Gambar. 3
Jika kita mengalihkan perhatian kita untuk
Q6 (Gambar 4) untuk 3 kelas, Q6 memiliki jumlah terendah siswa yang
mendapatkannya benar dan yang CRI cukup tinggi (sekitar 3,0) (Gambar 5, 6 dan
7). Ini menunjukkan bahwa siswa yang menjawab pertanyaan ini salah yakin bahwa
mereka akan bisa melakukannya dengan benar. Dengan demikian, siswa memiliki
kesalahpahaman dan bukan kurangnya pengetahuan dan guru akan mampu mendiagnosa
daerah mana dari topik bahwa siswa pada umumnya memiliki kesalahpahaman dan
dengan demikian akan mampu mengatasinya secara efektif.
Gambar. 4
Gambar. 5
Gambar. 6
Gambar. 7
Sebuah survei diberikan kepada siswa (n =
49) dengan menggunakan skala Likert (Gambar 8) dan ada total 5 helai untuk
survei ini (lihat pertanyaan dari hasil survei). Setiap untai ditanyakan dalam baik secara
positif maupun negatif dalam rangka untuk menguji validitas respon. Hasil survei yang
menggembirakan karena siswa pada umumnya diposting respon positif
Gambar. 8
Dalam rangka untuk mengukur perakitan
untaian ini saling terkait mengukur konstruk yang mendasarinya (persepsi
Mahasiswa terhadap pengajaran diagnostik), saya menggunakan indeks keandalan -
Alpha Cronbach. Indeks ini pengukur konsistensi internal atau korelasi rata-rata item dalam
instrumen survei untuk mengukur kehandalan. Alpha Cronbach dihitung menjadi 0,79 (n =
49). Nunnaly (1978) telah mengindikasikan 0,70 dan di atas menjadi koefisien
reliabilitas diterima untuk Cronbach Alpha.
Identifikasi kesalahpahaman menggunakan
pengajaran diagnostik memanfaatkan Kepastian
Indeks Response (CRI) dapat diperkenalkan dan digunakan oleh mata pelajaran
lain dan penelitian telah menunjukkan bahwa hal itu dapat dengan mudah digunakan dan dilaksanakan oleh semua bidang pendidikan . Dari hasil, berbagai kesalahpahaman ilmiah
dapat katalog dan digunakan untuk pengajaran di masa depan dan belajar karena
didasarkan pada studi empiris dan bukti bukan anekdotal.
Referensi
Hasan, S., Bagayoko, D., & Kelly, EL (1999). Kesalahpahaman dan
Kepastian Indeks Response (CRI), Phys. Educ. 34, 294.
Nunnaly, J. (1978). Teori chometric Psy. McGraw-Hill, N ew York.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar