“Apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham” (Confusius)

Jumat, 24 Mei 2013

Pembangkit listrik tenaga air yang membelah tengah kota


1369215200472689137
PLTA Muehlenplatz di Luzern. Swiss (dok pribadi)
Pembangkit listrik tenaga air yang membelah tengah kota dapat ditemui di kota-kota di Swiss, diantaranya bisa dilihat di kota Bern dan Luzern. Pembangkit listrik di sungai Aare, Bern dan sungai Reuss, Luzern sama sekali tidak merusak pemandangan dan bahkan menjadi atraksi turis yang berlalulalang. Aliran sungai yang diatur sedemikian rupa sehingga terlihat di beberapa tempat lebih deras dari tempat lainnya adalah ciri aliran air yang dimanfaatkan gerak mekaniknya untuk menghasilkan listrik. Foto di bawah adalah PLTA Mühlenplatz di Luzern Swiss, yang dibangun tahun 1998 dengan kapasitas 500 kW menggunakan sistem turbin Kaplan.
13692151592034316892
PLTA Muehlenplatz di Luzern, Swiss (dok pribadi)
13692152411848277299
PLTA Muehlenplatz di Luzern, Swiss (dok pribadi)
Swiss sebetulnya bukan negara terbesar penghasil listrik dari tenaga air, Norwegia dalam hal ini lebih hebat lagi, negara kaya Fjord atau tebing batu curam di Eropa Utara ini, 95,2% listrik dalam negerinya dihasilkan dari PLTA dengan total kapasitas 29.969 MW [1]. Orang Norwegia karena itu sangat bangga akan kebersihan listrik mereka dan tentu saja sering kesal atas emisi CO2 yang dihasilkan negara-negara di Selatannya bila angin di Eropa bertiup dari Selatan ke Utara.
Selain Norwegia, Brasil hampir 71% listrik dalam negrinya dihasilkan oleh PLTA dengan total kapasitas 81.430 MW ]2]. Di Eropa selain Norwegia Swiss dan Austria dua negara bertetangga ini hampir 56% [3] dan 70% kebutuhan listrik dalam negerinyanya dipenuhi olen PLTA. Swiss sebetulnya hampir lebih dari seabad yang lalu sudah mampu menghasilkan listrik dari tenaga air, bahkan sampai tahun 1970-an hampir 90% listrik Swiss berasal dari PLTA. Namun dengan meningkatnya kebutuhan listrik, tahun 1969 Swiss membangun PLTN pertamanya di Beznau 1, maka dominasi PLTA dalam keseluruhan produksi listrik Swiss menjadi 56% saja.
Namun secara internasional, produksi listrik yang berasal dari tenaga air terbesar dihasilkan oleh Cina (kapasitas PLTA terinstalasi 236 GW [6]), diikuti Brasilia lalu Kanada, USA, Rusia, India baru Norwegia [4] seperti terlihat dalam diagram di bawah ini. PLTA terbesar di dunia ada di Three Gorges Dam di Cina dengan kapasitas terinstalasi 22.500 MW. Indonesia hanya menyumbang 0,4 % bagian dari listrik yang berasal dari Pembangkit Tenaga Air dunia. Padahal potensi tenaga air Indonesia yang belum termanfaatkan menurut ketua umum Asosiasi Tenaga Air Indonesia ATAINDO [5] sekitar 12.800 MW.
1369212750589683427
dok pribadi dengan data dari BP statistical review
Sejarah PLTA
Konon, para ahli sejarah mengatakan bahwa pemanfaatan tenaga air ini sudah terjadi sejak 5000 tahun yang lalu di Cina. Peradaban kuno di Nil, Tigris, bangsa Romawi dan Yunani pun sudah banyak memanfaatkan gaya mekanik air untuk meringankan pekerjaan pengairan di ladang dan pekerjaan lainnya. Namun pemanfaatan air untuk membangkitkan listrik baru terjadi setelah Werner von Siemens tahun 1866 berhasil menemukan generator elektrodinamik.
Pembangkit listrik tenaga air pertama dibuat tahun 1880 di Inggris dan diikuti tahun 1896 dibangun pembangkit listrik tenaga air terbesar pada zaman itu di air terjun Niagara. Sedangkan di Swiss pembangunan PLTA dimulai tahun 1892. Dan di Indonesia PLTA tertua rata-rata dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di awal tahun 1900-an dan mulai beroperasi tahun 1923 seperti PLTA Plengan di lereng gunung Tilu, Pangalengan kabupaten Bandung dan PLTA Tes di desa Turan Giring Bengkulu.
Tipe PLTA
Tipe PLTA ini sangat beragam dan sulit ditarik garis yang jelas. Namun secara umum, tipe PLTA ini dibedakan berdasarkan :
  1. Ketinggian jatuh air

  2. Pembagian beban listrik

  3. Kapasitas listrik

  4. Topografi

  5. Cara pengoperasian
Namun, untuk lebih mudah lagi sekarang ini bisa dibedakan dalam 5 jenis:
  1. PLTA tipe konvensional dengan bendungan biasanya kapasitasnya di atas 10 MW
  2. PLTA skala kecil sampai 10 MW
  3. PLT Mikrohidro, biasanya memiliki kapasitas antara 5 kW sampai 100 kW di bawah itu ada yang menamai dengan PLT Pikohidro.
  4. PLTA sistem run-off-river atau sistem alir sungai, tanpa kemungkinan menyimpan air
  5. PLTA sistem pompa, di mana air cadangan baru dipompa bila dibutuhkan

Di Swiss hampir 47% PLTA nya tipe run-off-river tanpa penyimpan air, 49% dengan bendungan dan 4% dengan sistem pompa [3]. Pemerintah Swiss berencana tidak menambah pembangunan PLTN dan lambat laun mengurangi PLTN, namun karena potensi air untuk menjadi PLTAnya sudah hampir termanfaatkan semua, mereka mulai berkonsentrasi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi dengan teknologi konservasi energi yang optimal. (ACJP)
Sumber :
  1. http://www.ssb.no/en/elektrisitetaar
  2. http://www.brasil.gov.br/energia-en/power-sector/generation
  3. http://www.swissworld.org/de/wirtschaft/energiewirtschaft/erneuerbare_energien/wasserkraft/
  4. http://www.bp.com/liveassets/bp_internet/globalbp/globalbp_uk_english/reports_and_publications/statistical_energy_review_2011/STAGING/local_assets/pdf/statistical_review_of_world_energy_full_report_2012.pdf
  5. http://finance.detik.com/read/2013/05/13/184012/2244696/1034/bangun-plta-banyak-birokrasi-pengusaha-bikin-asosiasi
  6. http://www.eia.gov/countries/cab.cfm?fips=CH

Tidak ada komentar: