“Apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham” (Confusius)

Kamis, 10 Oktober 2013

Standar Kelayakan untuk SMP/MTs

 A.     SATUAN PENDIDIKAN


1.   Satu SMP/MTs memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
2.   Minimum satu SMP/MTs disediakan untuk satu kecamatan.
3.   Seluruh SMP/MTs dalam setiap kecamatan menampung semua lulusan SD/MI di kecamatan tersebut.
4.   Lokasi   setiap   SMP/MT dapat  ditempu peserta   didik  yang  berjala kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.

 B LAHAN


1.  Untuk   SMP/MTs   yang   memiliki   15  sampai   dengan   32  peserta   didik   per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik



No

Banyak rombongan belajar
Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik
(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1
3
22,9
14,3
-
2
4-6
16,8
8,5
7,0
3
7- 9
13,8
7,5
5,0
4
10-12
12,8
6,8
4,5
5
13-15
12,2
6,6
4,4
6
16-18
11,9
6,3
4,3
7
19-21
11,6
6,2
4,2
8
22-24
11,4
6,1
4,2
9
25-27
11,2
6,0
4,2


2.   Untuk  SMP/MTs  yang  memiliki  kurang  dari  15  peserta  didik  per  rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 3.2.


Tabel 3.2 Luas Minimum Lahan untuk SMP/MTs yang Memiliki Kurang dari 15 Peserta Didik per Rombongan Belajar



No
Banyak rombongan belajar
Luas minimum lahan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1
3
1420
1240
-
2
4-6
1800
1310
1220
3
7- 9
2270
1370
1260
4
10-12
2740
1470
1310
5
13-15
3240
1740
1360
6
16-18
3800
2050
1410
7
19-21
4240
2270
1520
8
22-24
4770
2550
1700
9
25-27
5240
2790
1860


3.   Luas lahan yang dimaksud  pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah/madrasah berupa bangunan dan tempat bermain/berolahraga.

4.   Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

5.   Kemiringan   lahan  rata-rata  kurang  dari  15%,  tidak  berada  di  dalam  garis sempadan sungai dan jalur kereta api.

6.   Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.
a Pencemaran   air,   sesuai   dengan   PP   RI   No 20   Tahu 1990   tentang Pengendalian Pencemaran Air.
b.   Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992 tcntang Baku Mutu Kebisingan.
c Pencemaran  udara,  sesuai  dengan  Kepmen  Negara  KLH  Nomor  02/MEN KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

7.   Lahan  sesuai  dengan  peruntukan  lokasi  yang  diatur  dalam  Peraturan  Daerah tentang  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  Kabupaten/Kota  atau  rencana  lain  yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.

8.   Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau  memiliki  izin pemanfaatan  dari pemegang  hak atas tanah sesuai ketentuaperaturan  perundang-undangan  yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

C BANGUNAN


1.   Untuk   SMP/MTs   yang   memiliki   15  sampai   dengan   32  peserta   didik   per rombongan belajar, bangunan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 3.3.



No

Banyak rombongan belajar
Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik
(m2/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1
3
6,9
7,6
-
2
4-6
4,8
5,1
5,3
3
7-9
4,1
4,5
4,5
4
10-12
3,8
4,1
4,1
5
13-15
3,7
3,9
4,0
6
16-18
3,6
3,8
3,8
7
19-21
3,5
3,7
3,7
8
22-24
3,4
3,6
3,7
9
25-27
3,4
3,6
3,6

 
Tabel 3.3 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik


2.   Untuk  SMP/MTs  yang  memiliki  kurang  dari  15  peserta  didik  per  rombongan belajar,  lantai  bangunan  memenuhi  ketentuan  luas  minimum  seperti  tercantum pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Luas Minimum Lantai Bangunan untuk SMP/MTs yang Memiliki Kurang dari 15
Peserta Didik per Rombongan Belajar



No
Banyak rombongan belajar
Luas minimum lantai bangunan (m2)
Bangunan satu lantai
Bangunan dua lantai
Bangunan tiga lantai
1
3
420
480
-
2
4-6
540
610
640
3
7-9
680
740
770
4
10-12
820
880
910
5
13-15
970
1040
1070
6
16-18
1140
1230
1230
7
19-21
1270
1360
1360
8
22-24
1430
1530
1530
9
25-27
1570
1670
1670


3.   Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:
a koefisien dasar bangunan  maksimum 30 %;
b.   koefisie lantai   bangunan   dan   ketinggian   maksimu bangunan   yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah;
c jarak  bebas  bangunan  yang  meliputi  garis  sempadan  bangunan  dengan  as jalan,  tepi  sungai,  tepi  pantai,  jalan  kereta  api,  dan/atau  jaringan  tegangan tinggi, jarak antara bangunan  dengan batas-batas  persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

4.   Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut.
a.  Memiliki   konstruksi   yang   stabil   dan   kukuh   sampai   dengan   kondisi pembebanan  maksimum  dalam mendukung  beban  muatan  hidup  dan beban muatan  mati,  serta  untuk  daerah/zona  tertentu  kemampuan  untuk  menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

5.   Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut.
a.   Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.
b.   Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan.
c.  Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

6.   Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

7.   Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
a Bangunan   mamp meredam   getaran   dan   kebisingan   yang   mengganggu kegiatan pembelajaran.
b.   Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik. c Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

8.
Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan berikut.


a Maksimum terdiri dari tiga lantai.

b.   Dilengkapi    tangga    yang    mempertimbangkan
kemudahan,
keamanan,

keselamatan, dan kesehatan pengguna.



9.   Bangunan dilengkapi sistem keamanan berikut.
a Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
b.   Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi  penunjuk arah yang jelas.

10. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
11. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional.


12. Kualitas bangunan minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun
2005 Pasal  45, dan mengacu pada Standar PU.

13. Bangunan sekolah/madrasah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.

14. Pemeliharaan bangunan sekolah/madrasah adalah sebagai berikut.
a.  Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu,  penutup  lantai,  penutup  atap,  plafon,  instalasi  air dan  listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.
b.   Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan  minimum  sekali dalam 20 tahun.


15. Bangunan  dilengkapi  izin  mendirikan  bangunan  dan  izin  penggunaan  sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tidak ada komentar: