“Apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham” (Confusius)

Sabtu, 16 Februari 2013

MDF (Medium Density Fibreboard)

http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/47843_428740102591_98887582591_5585859_2747648_a.jpg
Apakah yang dimaksud dengan MDF?
MDF atau Medium Density Fibreboard adalah material kayu olahan yang kerap menjadi pilihan para disain interior untu pembuatan furniture, karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
    • Permukaannya sangat halus, sehingga MDF cocok sebagai bahan dasar pembuatan panel pintu, meja, dll.
    • Ikatan antar materialnya sangat kuat dan solid, sehingga MDF cocok sebagai bahan dasar moulding/ profil.
    • MDF memiliki daya serap suara yang sangat baik, sehingga MDF cocok sebagai bahan dasar produk sound system.
Asal usul MDF
MDF terbuat dari kumpulan kayu berdiameter kecil yang diproses menjadi bubur kertas dan kemudian diberi campuran wax dan lem, kemudian. Tahap selanjutnya adalah memberi tekanan dan panas tertentu untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan.
Variasi ukuran MDF
Permukaan MDF bagian atas dan bawah dibedakan berdasarkan kekilapannya, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada saat proses produksi. Ukuran standar MDF sama dengan ukuran material kayu olahan lainnya (seperti plywood, teakblok, multiplek, dll) yaitu 1220 x 2440 mm, dengan ketebalan meliputi 3 hingga 25mm (4, 6, 9, 12, 15, 18 & 25 mm)

Sebagai kayu olahan, MDF memiliki beberapa kelemahan, al :
  • Air mudah meresap pada sisi tebal/ yang tidak berkilap/ bagian bawah
  • Sekrup kurang kuat/ optimal pada sisi tebal (disarankan menggunakan baut/ paku khusus jika menggunakan MDF)
  • Lem putih tidak bekerja secara efektif pada permukaan
  • Tidak mengikat paku sekuat kayu solid
Faktor penting yang perlu diperhatikan jika menggunakan kayu olahan yaitu dampaknya bagi kesehatan, karena pada dasarnya setiap papan kayu buatan apakah itu MDF, plywood, multiplek, dll. menggunakan lem yang dibuat dari resin formaldehyde untuk merekatkan partikel kayu dan debu menjadi lembaran. Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, bahkan paru-paru. Menurut IARC (International Agency for Research on Cancer), debu kayu dan formaldehyde merupakan penyebab kanker, sehingga untuk pemakaiannya perlu diperhatikan secara lebih seksama.
Furniture yang menggunakan MDF ataupun partikel board lainnya, sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum digunakan,yaitu dengan membuka daun-daun pintu selama beberapa hari sebelum digunakan, agar material melepaskan kandungan formaldehyde. Tindakan lainnya yaitu dengan menggunakan MDF jenis yang lebih baik, jenis E1 (MDF yang aman bagi lingkungan)
Karena sifat materialnya yang mudah dikerjakan, menjadikan MDF sebagai sasaran empuk bagi para designer interior untuk mengeksplorasi daya kreasinya dalam merancang, dan dengan didukung dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini tampil berbagai variasi terbaru dari MDF, yaitu :
Spesfikasi MDF berdasarkan bentuknya :
  • Plain MDF : MDF berbentuk lembaran, dengan tampilan plain/ polos
  • Laminated MDF : MDF yang diberi lapisan HPL maupun veneer, umumnya dipergunakan sebagai panel daun pintu dan meja
  • MDF lapis HPL & Veneer
  • Moulding MDF : MDF berbentuk profil, dengan lekuk-lekuk seperti kayu solid umumnya. Moulding MDF dipasarkan dengan tampilan polos/ warna dasar MDF maupun setelah diberi lapisan. Biasanya digunakan sebagai material untuk plint lantai & plafond, frame foto, dll.
  • Texture MDF : MDF berkontur/ bertexture. Pola yang dihasilkan bergantung pada ketebalan MDF yang dipergunakan.
  • Melamine MDF : MDF plain yang telah diproses finishing pada salah satu sisinya
  • Router MDF : MDF berlubang-lubang, dengan disain khusus.
  • MDF Accoustic Board Panel : MDF dengan disain khusus, yang dikombinasikan dengan material pendukung lainnya agar fungsi akustik bisa berhasil optimal.
  • Carved MDF : MDF berukir
  • Printing MDF : MDF dengan hasil cetakan pada salah satu sisinya
Untuk mendapatkan hasil yang prima dalam memanfaatkan MDF, perlu diketahui terlebih dahulu, kategori MDF yang cocok untuk diolah menjadi bentuk-bentuk rancangan yang diinginkan.
Pembagian kategori MDF berdasarkan karakteristiknya :
  • Exterior Grade MDF : MDF dengan spesifikasi khusus untuk ruang eksterior karena telah diberi lapisan yang tahan terhadap perubahan cuaca, MDF jenis ini dapat dipasang pada dinding bagian luar bangunan yang bersinggungan langsung dengan cuaca.
  • Fire Retardant MDF : MDF dengan lapisan tahan api, yang cocok untuk ditempatkan pada ruang-ruang yang bersinggungan dengan sumber api/ sumber panas, seperti dapur, ruang genset, dll.
  • Flexible MDF : MDF dengan design khusus, sehingga mudah ditekuk, dengan MDF jenis ini, disain interior dapat berexpresi lebih "lepas" karena terbebas aturan-aturan teknik yang menghalanginya.
  • High Density MDF : MDF dengan tingkat kepadatan material yang lebih tinggi, sehingga memiliki kekuatan lebih dibandingkan MDF jenis lainnya. MDF jenis ini umumnya dipergunakan sebagai bahan dasar pembuatan texture MDF & router MDF.
  • Moisture Resistant : MDF dengan lapisan anti lembab, sehingga dapat ditempatkan pada ruang-ruang service yang basah, seperti KM/WC, dapur, dll.
  • Standart MDF : MDF yang paling banyak beredar di pasaran, karena memiliki harga yang lebih murah dibandingkan MDF jenis lainnya.
  • Ultra Light MDF : MDF dengan berat lebih ringan 30% dibandingkan MDF standar, dengan menggunakan MDF jenis ini biaya konstruksi menjadi lebih ekonomis. MDF jenis ini sangat ramah lingkungan, karena termasuk kategori E1 (rendah emisi resin/ hanya mengandung sedikit resin) sehingga aman bila digunakan. Produsen otomotif, pesawat terbang, sound system, dll. merupakan pengguna terbanyak MDF jenis ini.
Karena kemudahan dalam pengolahannya, beragam produk barang berbahan baku MDF dihasilkan kemudian, pada perkembangannya kemudian, beragam produk dihasilkan dari MDF.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2113130-mdf-atau-medium-density-fibreboard/#ixzz2L4HazjOq

Tidak ada komentar: